
Hari
demi hari mereka lalui di sekolah tentara rakyat, tiba saatnya mereka
lulus dan di perkenankan untuk kembali ke rumah masing – masing, dan
pada saat itu ada acara yang di gelar di sebuah desa, namun secara tiba –
tiba terjadi penyerangan yang di lakukan oleh pihak belanda, secara
serentak mereka membalas serangan demi serangan yang di lancarkan pihak
belanda, hingga pagi menjelang siang. Banyak korban yang berjatuhan dan
mati tertembak oleh tantara belenda, termasuk kepala tentara pejuang
indonesia, sehingga secara otomatis kepala tentara pejuang indonesia
berpindah tangan